Kenapa Surabaya harus selalu tertinggal ??

Diposting pada

Surabaya merupaka kota Ibukota propinsi Jawa Timur, dan sering mendapat julukan kota terbesar nomor 2 setelah Jakarta Raya. Dengan predikat seperti itu, harusnya segala sesuatunya tidak boleh lelet soal update barang otomotif maupun elektronik serta lainnya. Namun kenyataan telah berkata lain, dan PB sebagai penghuni kota Surabaya yang HOT ini selalu menerima apa adanya.

Contohnya saja, beberapa hari yang lalu PB mau mencari HP android yang yang terkenal murah namun kapasitasnya patut untuk di lirik dan dipinang#IMHO. HP ini lahir digawangi oleh Smartfren dengan bundling Hisense, dengan menamai Andromax-C . Smartphone dengan banderol hanya Rp.649.000,-(di Situs resminya), namun teryata barang tidak ada. Serta CSnya bilang, belum tahu pasti sampai kapan barang itu akan ada di kota Surabaya. Nah looo, ini Kota Surabaya kawan…please dech!!(lebay dikit).

Speknya + harga yang sangat WOW 😀

Begitu juga dengan kancah dunia otomotif, juga tidak ikut ketinggalan. Sebut saja contoh, Yamaha FORCE di daerah lain kan sudah pada launching. Kenapa juga belum ada kabar kapan akan mendarat di Kota Surabaya? Padahal kalau di daerah lain, sudah barang biasa(bukan barang baru). Surabaya termasuk kota loh, bukan daerah terpencil. Kalau daerah terpencil, mungkin masih wajar lah.

Pict From Situs Resminya http://www.yamaha-motor.co.id/force/

Contoh lagi, waktu PB mampir ke gelaran PRJ tempoe hari . Tanya-tanya soal P 200 NS yang lagi gempar dibahas saat itu, kebetulan PB sempat bertanya kepada salah satu CS/Sales di stan Kawasaki. Kapan produk ini mendarat di Kota Surabaya, jawabnya langsung “Wah, masih lama mas. Sekitar 2 bulan-3bulanan” dengan alasan barang ini memang belum ready 100%. Karena di JKT sendiri baru 1bulanan mendapatkan Unit itu, kalau begitu harap maklum.

Detail P 200 NS 😀

Nah itu contoh-contoh kecil, dan masih banyak lagi sepertinya soal barang-barang elektronik yang lain, seperti produk Camera, HP & gadged lainnya. Mungkin ada kawan yang mengerti alasanya, kenapa kok bisa begitu? Padahal bisa dibilang, Surabaya adalah kota metropolitan juga. Tapi menurut PB, sebagai penghuninya merasa kok masih sangat jauh ketinggalan begitu. Monggo opini masing-masing kawan semua… 😀

4 komentar

  1. mungkn kendalanya adalah kemerataan distribusi barang,mungkin saja plan distribusi yang belum merata saja.toh juga market jatim juga besar,pastinya vendor ga akan melihat dengan sebelah mata.tunggu aja bro,sabarrrrrr

Tinggalkan Komentarnya,kawan!!