OtoBeken – Suzuki Spin 125 – 2007 milik OB yang sudah hampir ±2 tahun menemani dalam kegiatan sehari-hari, lama kelamaan tabiat aslinya muncul. Yakni Suzuki Spin 125 itu memiliki kelemahan di knalpot, karena ada beberapa point yang menjadi kelemahan Suzuki Spin 125 di sisi knalpotnya. Pertama karena memang memiliki berat yang cukup WOW, ketimbang motor matic sekelasnya. Kedua model pegangan knalpot karena bosh-bosh’an, jika karetnya sudah mulai oblak, disinilah muncul penyakit aslinya 🙁
Karena efek dari adanya pendemi Covid-19, urusan belah mesin(hampir mirip turun mesin). Terpaksa OB lakukan sendiri, karena sudah tidak ada pekerjaan & penghasilan, so apa-apa harus sehemat mungkin 😆 Jadinya OB bongkar head mesin dari Suzuki Spin 125 lansiran 2007 silam ini. Butuh 2 hari kerja, maklum efek sudah lama tak menyentuh yang namanya urusan service berat 😆
Untungnya masih ada sisa sedikit bautnya yang patah, jadi cukup di bawa ketukang las listrik. Dikasih pegangan sementara, walhasil bautnya bisa diputar untuk dilepas. Kejadian ini sudah 2x dalam kurun waktu kurang dari 1 th. Jengkel memang, tapi apalah daya mau beli motor baru belum ada penghasilan lebih berkat Covid-19 🙁 . Yang bikin heran, kenapa musti bikin model bosh-bosh’an di Suzuki Spin 125 ini. Padahal generasi matic Suzuki lainya juga tidak demikian 😉
Walahasil terpaksa dibawa ke tukang las knalpot, istilahnya dibedel (dalamannya dibuang semua) bisa dilihat dalam photo diatas ini. Lumayan enteng hasilnya, mungkin sekitar ½ dari berat sebelumnya, sembari dipanasin dikit dipaskan lehernya agar posisi dudukan di pemegang tidak mengandalkan bosh-bosh’an. Lumayan kali ini biayanya, Rp.216.000,-(Cukup mahal) tapi gimana lagi, OB tidak bisa melakukan sendiri kalau urusan las-las’an 😆 Demikian info sederhana ini, semoga bisa menginspirasi Spiner diluaran sana yang belu dimodif knalpotnya 😉 Thanks 😀