Saat ini, banyak kaca film yang mampu menolak sinar infrared hingga 90% lebih dan juga sinar ultravoilet hingga 99%, tetapi masih dengan kemampuan parameter dengan panjang gelombang hanya 100 – 200 nanometer yang artinya hanya mampu menolak sinar UV di level dasar atau level awal.
“ Untuk teknologi terbaru ini, kami aplikasikan di kaca film Masterpiece seri Black Shinju dan Renzu Mint yang mana kedua seri ini adalah yang paling diminati oleh konsumen Indonesia baik untuk pemasangan kaca film mobil dan juga kaca film gedung atau kaca film bangunan.“ imbuh Christopher.
“ Tidak hanya proteksi terhadap panas matahari saja, kaca film Masterpiece sangat memperhatikan faktor kesehatan dan kenyamanan jangka panjang konsumennya. Kami pun selangkah lebih maju dibanding kompetitor, karena kami sadar perlunya inovasi dan selalu harus mengikuti perkembangan teknologi agar konsumen mendapat value yang lebih dengan menggunakan produk kaca film kami. “ tutup Christopher Sebastian.
Konsumen perlu tahu bahwa kaca film bukan hanya sekedar harus menolak panas saja, tetapi juga harus yang benar – benar bisa menolak sinar UV dengan baik, karena efek dari sinar UV adalah yang paling berbahaya, salah satunya memberikan efek negatif pada kesehatan mata seperti mata kemerahan, mata berair, gangguan penglihatan, pembengkakan area mata, sensasi mata berpasir, kedutan pada kelopak mata hingga mata katarak; serta efek negatif pada kulit seperti iritasi kulit, kulit kering, timbul keriput, kulit terbakar hingga kanker kulit. Thanks 😀