Suzuki GSX-S 150, Masih dalam situasi yang cukup kurang enak badan, so artikelnya agak terlambat beberapa hari ini. Efek kehujanan dalam rangka menembus batas maksimal route Malang – Surabaya. Seperti yang kemarin sempat PB tulis dalam artikel (Klik Disini), pada tanggal 20-21 April 2017 ini PB berkesempatan untuk mengikuti gelaran akbar dari Suzuki. Yang mengambil route Madiun – Surabaya, dengan mengambil jalur mampir di Taman Nasional Bromo dan kota Malang. So bisa di katakan juga cukup lumayan untuk bisa mengeksplore ketangguhan dari Suzuki GSX-S150, banyak yang dilalui antara lain adalah jalanan berpasir, aspal mulus, dan juga jalur yang penuh dengan lubang 🙁 . Semua kondisi sudah di lalui dengan mengendarai Suzuki GSX-S150.
Dapat unit bernomor 15, ternyata Suzuki GSX-S 150 ini bekas dipakai sama juragan janda ( satuaspal.com ) pada etape 2. Saking totalitasnya, sama Juragan Janda sampai di test untuk jatuh juga. Jadi knalpot dan cover ada yang lecet-lecet 😆 . Yang dari start dari Purwokerto-Yogyakarta-Sarangan, dan PB mendapatkan bagian untuk melanjutkan tongkat estafet dari Kota Madiun menuju Kota Surabaya. Namun tidak langsung menuju Surabaya, melainkan dibawa dulu ke Taman Nasional Bromo – Tengger. Jadi bisa dikatakan cukup lumayan jauh juga, total ± 500km tertempuh pada etape 3 yang PB lakoni bersama Rombongan ini.
Rombongan datang sudah agak siang, yaitu pk.11.00wib. Tak lama kita bertemu kawan-kawan blogger dari Jateng, yang mana selama ini lebih banyak berkomunikasi di dunia whats’app. Baru kali ini bisa berjabat tangan, Suzuki luar biasa dalam mengadakan acara yang bertajuk ” Suzuki GSX-S 150 Taklukkan Batasan ” bisa memberikan kesempata bersilahturohmi dengan kawan-kawan Blogger yang selama ini mungkin diluar area propinsi. Menjadi bisa bertatap muka, dan saling berjabat tangan dalam dunia nyata. Over all, conceptnya acara memang sungguh cukup keren dan berbeda 😉 Selamat dan Sukses untuk pencapaian 47th Suzuki di Indonesia, semoga dengan ini semakin bangkit kedepanya !! 😀
Tepat pk.12.00wib, Rombongan PB yang tergabung oleh Blogger dan Media. Dengan Jumlah yang masih sama, yaitu 25 starter dalam rombongan etape 3 ini. Dengan dipimpin langsung oleh team Patwal langsung dari KorLantas pusat, jadi bisa langsung antar propinsi dan tidak perlu ganti-ganti. Jadi dari titik awal, hingga finish langsung tetap di kawal oleh Bapak-Bapak ini. Karena beliau memiliki otoritas seluruh Indonesia, tidak perlu saling ganti-ganti setiap memasuki propinsi 😉 So wajar saja, kalau ada beberapa titik sempat nyasar 😆
Dengan perjalanan yang cukup lancar dan tanpa adanya hujan di hari pertama ini, sungguh membuat bisa menikmati unit Suzuki GSX-S 150 secara total. Dengan kontur jalanan yang memiliki ciri khas sendiri di setiap daerahnya, antara Madiun menuju Taman Nasional Bromo – Tengger ini. Dari siang, hingga sudah malam ketika memasuki area Taman Nasional Bromo-Tengger. Mendapatkan Experience yang cukup lengkap, dalam mengendarai Suzuki GSX-S 150. Beberapa Experience yang Pb dapatkan selama dalam perjalan di hari pertama, dalam etape 3 ( Madiun – Bromo) adalah sebagai berikut :
- Suzuki GSX-S 150 memiliki bobot 130kg yang sangat ringan ketimbang motor naked keseharian PB yang sama-sama 150cc dengan bobot 136kg. Otomatis ketika membawa untuk manuver-manuver sangat lincah dan cukup ringan juga, dalam mengounter motor untuk mengikuti ke inginan kita.
- Ketinggian jok yang dimiliki oleh Suzuki GSX-S 150 adalah 785mm, tentu saja sangat berasa mudah untuk menapakan kaki ketanah. Meskipun tinggi PB cuma ±165cm, apalagi PB biasa dengan pengalaman yang cukup expert dengan motor-motor garuk tanah. Jadi ketika menunggangi Suzuki GSX-S 150 berasa pendek banget 😆
- Lampu LED yang sudah di sematkan di Suzuki GSX-S 150 sebagai headlamp, cukup terang saat membelah gelapnya hutan menuju Taman Nasional Bromo – Tengger. Cukup focus dan pass beam sangat membantu, ketika memberi tanda ke lawan arah 😉
-
Isi Silinder 147.3cc yang disematkan dalam mesin Suzuki GSX-S 150 dengan perpaduan Ratio Kompresi 62.0×48.8 mm, Tenaga Maksimum 14.1 Nm/10,500 rpm, Torsi Maksimum 14.0 Nm/9,000 rpm memiliki power yang cukup besar untuk kelas motor 150cc, limiternya juga lebih tinggi. Menjadikan power serasa mengisi terus hingga RPM tinggi, bahkan gigi 5-6 sangat juarang dipakai. Bisa dikatakan justru gigi 6 hampir nihil, tidak pernah kepakai. Pasalnya karakter mesin dari Suzuki GSX-S 150, benar-benar bernafas panjang banget. Sempat melirik speedometer waktu posisi gigi 4 saja sudah tembus 105/kpj 🙄
- Suspensi depan belakang entah kenapa kok berasa lebih rigid, padahal biasanya Suzuki tekenal dengan suspensi yang sangat empuk. Kemungkinan demi mendapatkan torque yang lebih besar, jadinya disengaja lebih stiff daripada motor-motor Suzuki pada umumnya 😉
- Riding position cukup nyantai, ketika dipadukan dengan tubuh PB yang khas orang Indonesia. Jadi antara siku, pundak, dan lengan memiliki paduan yang cukup nyantai khas motor sport naked. Jadi meskipun menempuh jarak ±500’an km, tidak begitu lelah yang PB rasakan 😉
- Untuk system pengereman yang sudah mengaplikasikan cakram depan belakang, memberikan Suzuki GSX-S 150 sangat mudah untuk diajak berhenti ketika highspeed sekalipun, Karena khas Suzuki jika system pengeremannya cukup pakem sedari dulu.
-
Roda Depan 90/80-17(TL), Roda Belakang 130/70-17 (TL) sudah cukup lebar untuk motor sport naked 150cc. Jadi sangat nyaman, ketika digunakan untuk menghantam lubang dan keluar masuk jalanan dari aspal dan ke non aspal.
- Panel Speedometer cukup informatif, dan sangat lengkap dalam menunjukan fitur-fiturnya. Mulai dari sudah menggunakan jam digital, posisi gear, rpm, mil, speed, dan fitur-fitur lainya.
Minusnya Suzuki GSX-S 150 entah kenapa joknya tidak dirubah dari Suzuki GSX-R 150, jadi berasa kurang nyaman untuk sebuah motor sport naked. Yang bisa dibilang lebih mengutamakan kenyaman, ketimbang percepatan dalam menggeser pant*t seperti motor sport full fairing seperti Suzuki GSX-R 150. Yang memang dibutuhkan kelincahan saat menggeser posisi pant*t demi mendapatkan manuver yang sempurna saat cornering, jadi memang jok dibuat lebih tipis. Sedangkan untuk boncenger juga demikian, pasti kurang nyaman seperti saat pengalaman dulu test boncengan saat menggunakan Suzuki GSX-R 150. Kalau motor full fairing seperti Suzuki GSX-R 150 memang sudah menjadi kecocokan dengan kontur jok terpisah dan juga kecil dibagian boncenger, kalau sport naked memang sangat diharapkan kenyamanan yang cukup nyaman untuk boncenger dan juga pengmudinya. 😉
Itu saja yang PB rasakan saat mengendarai Suzuki GSX-S 150 dalam route Madiun ke Taman Nasiona Bromo – Tengger, yang notabene lebih di dominasi jalanan ber-aspal. Untuk Experience selanjutnya, terlabih saat mainan Suzuki GSX-S 150 didalam area pasir berbisik Gunung Bromo. Nantikan dalam artikel selanjutnya, jadi tetap stay tune yach kawan!! 😉 Thanks, semoga menginspirasi 😀
To be continued…..
Hu’uch, terlalu panjang…kalau dijadikan satu artikel…??
jadi kekurangannya hanya pada jok ya om?
iyes, over all keren nang emang manteb 😉