OtoBeken – Weekend gini paling enak membahas hal yang indah-indah saja, meskipun suasana pandemi covid-19 belum seutuhnya pergi dari Indonesia tercinta. SoΒ OB hanya share sedikit tentang pengalaman OB kala ke Bali bulan Februari 2021 lalu berdua bersama asistent OB, memang masih masa PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Tapi demi meningkatkan imun, biar otak makin fresh dan jiwa makin sehat. So refreshing masih jalan keluar terbaik, dikala setelah setahun di cengkram dengan suasana horor pandemi.
Mungkin artikel ini sepele, tapi semoga saja bisa memberikan inspirasi kecil bagi kawan-kawan diluar sana yang memiliki hobby sama. Namun masih ragu akan melakukan perjalanan sedemikain sama persis OB ini, so dengan ini OB akan share berapa saja kocek yang dikeluarkan untuk biaya ke Bali dimasa pandemi ini? Terkhusus yang juga menggunakan kendaraan sama ( Suzuki Ignis ).
Untuk tarif penyeberangan Ketapang – Gilimanuk (sebaliknya), masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Belum ada perubahan, jadi masih bertengger di nominal Rp.182.500,-/mobil (Kelas mobil dibawah 7 meter panjangnya). Meskipun jujur saja ini cukup merogoh dompet dalam, karena kalau PP otomatis sudah Rp.365.000,- dikeluarkan hanya untuk penyeberangan saja.
Sayangnya untuk urusan Bahan Bakar lupa minta print out dari SPBU, tapi yang pastinya. Dengan menempuh jarak di Β±1000km( Surabaya – Bali/PP, dan destinasi lainya), menghabiskan nominal uang Β±Rp.500.000,-(Pertamax). Dengan kondisi start dari Full ke Full lagi sampai Surabaya kembali. Jadi rata-rata konsumsi BBM ignis, bisa disimpulkan di angka Β±18km/liter.
Tidak banyak destinasi wisata yang kami hampiri disini, kami lebih focus ke kuliner dan juga pusat oleh-oleh saja. Karena memang sedari awal, tujuan kesini untuk memberikan kesenangan asistent OB yang notabene seumur-umur belum pernah kemari π So lebih lama berkutat di kota Denpasar saja kemarin.
Kalau tempat menginap, benar-benar banyak discount disini. Hotel yang biasanya tarifnya diatas 300-Up, bisa jadi cuma bayar 50%nya saja. Ambil contoh yang tempat OB menginap di area Kuta, dengan fasilitas Bintang 3 dan biasanya tarifnya diatas 300ribu. Kemarin cuma bayar Rp.170.000,-/malam. Ini yang beneran mantab, kalau ingin menikmati hotel berkelas namun bayar cuma 1/2nya saja. Saat ini time yang paling epic,kawan π itung-itung bantu hidupin wisata di Bali π Yukss, jalan-jalan ke Bali π
Berapa total biaya perjalanan ke Bali ??Β
Nah, ini coba OB kasih rincian sederhananya. Semoga bisa menginspirasi kawan-kawan yang sudah penat sekali ingin jalan-jalan, dimana hampir 1th kita dibelenggu dengan gerakan #DiRumahSaja π :
- Biaya Bahan Bakar (Kendaraan) : Rp.500.000,–
- Biaya Penginapan/Hotel Rp.170.000,-/malam
- Biaya Penyeberangan Rp.365.000,-/PP
- Biaya Rapid Antigen Rp.125.000,-/orang
Jadi karena kemarin disana cuma 2 malam 3 hari, untuk penginapan habis Rp.340.000,- + Rp.365.000,- + Rp.500.000,- + Rp.250.000,- = Rp.1.455.000,- (Biaya Pokoknya saja). Untuk biaya makan & biaya oleh-oleh, itu optional banget dan cukup privacy π karena setiap orang tidak sama keperluannya. Kalau untuk biaya masuk tempat wisata juga optional banget, karena ada yang free ( kaya pantai Kuta, cukup bayar parkir saja). dan juga ada yang berbayar kaya pantai Pandawa.
Itu semua untuk biaya perjalanan ke Pulau Dewata di masa new normal, so kalau beneran mau merasakan sensasi backpacker. Ada baiknya bawa mie instant sebanyak-banyak untuk logistik, biar lebih terasa iritnya π Thanks semoga menginspirasi π