Kenapa Kamera DSLR, kok tidak Kamera Mirroless??

Diposting pada

Kemarin ketika PB membahas tentang artikel kamera low entry(artikel disini), ada beberapa pertanyaan yang mampir di kolom komentar sesuai dengan judul artikel ini. Okey, melalui artikel sederhana ini maka PB akan sedikit membeberkan bebarapa opini pribadi. Kenapa kok tidak memilih kamera Mirroless, padahal lebih simple,dsb. Kalau perbedaan dan penjelasan daripada kamera DSLR & Kamera Mirroless sudah sangat sering dibahas oleh blogosphere, maka PB akan bahas kesimpulan saja. Yukss, diskusi… πŸ˜‰

Pict from : Google.co.id

Dimensi : Dimensi kamera DSLR memang lebih besar, dan terkesan lebih berat bila dibandingkan dengan Kamera mirroless. Namun kamera DSLR lebih nyaman dan enak ketika untuk mengambil object, terlebih ketika orang(photographernya) lebih sering memakai kamera DSLR. Modelnya kamera sangat nyaman, pas di genggaman mengikuti kontur tangan. Jadi bisa dibilang, kamera DSLR lebih friendly di genggaman.

Lensa : Lensa Kamera Mirroless memang betul adanya bisa diganti juga seperti kamera DSLR pada umumnya, namun kelemahannya jika kawan sebelumnya adalah pemakai kamera DSLR. Meskipun kamera masih se-Merk, tentu saja lensa kamera DSLR tidak bisa dipasangkan di kamera Mirroles langsung(meskipun bisa diakali dengan adaptor). Tapi kembali lagi, semua soal rasa…#CMIIW :mrgreen:

Kwalitas gambar : Untuk kwalitas gambar, memang tidak begitu jauh dibandingkan dengan kamera DSLR. Namun kalau mau lebih teliti, hasil gambar dari kamera mirroless cenderung lebih banyak noise. Karena memang kamera mirroless menggunakan sensor yang lebih kecil, namun belakangan ini juga ada merk Sony yang mengenalkan porduknya bersensor “Full Frame” atau memilik frame yang besar. Namun tetap saja, bila dibandingkan dengan kamera DSLR full frame juga, tetap masih lebih unggul Kamera DSLR full frame_nya πŸ˜‰

Kesimpulannya:

Jika memang sudah lama memegang kamera DSLR, begitu memegang kamera Mirroless tentu saja serasa memegang kamera pocket. Karena dimensinya kamera mirroles(BO)mirip banget dengan kamera pocket, sangat kecil bila dibandingkan denga kamera DSLR. So ada rasa dan kenyamanan sendiri bagi seorang tukang photo macam PB lebih memilih tetap pada kamera DSLR.

Kamera Mirroless, mungkin sangat cocok bagi yang mereka suka dengan hidup simple. Karena dimensinya Kamera Mirroless sangat kecil, bila dibandingkan dengan kamera DSLR. So sangat simple, jika buat yang suka jalan-jalan dan ingin mengabadikan segala moment perjalanannya πŸ™‚Β Semoga artikel ini bisa menginspirasi, kawan semua…. πŸ˜‰ Terimakasih πŸ˜‰

110 komentar

      1. betulmas… bahkan nggak sedikit yang pro tetep mengandalkan mirrorless untuk pegangan sehari2… tapi klo urusannya detailling mereka banyak yang milih dslr… klo menurut saya permaslahannya bener yang sampeyan tulis, teknologi mirrorless belum sesahih pencapaian dslr… tapi klo ekivalen saya lebih memilih mirrorless… biarin aja dicibirin orang kamera kok sak-ipet… tapi yang penting hasilnya bung πŸ™‚

  1. Bukanya alpa 7r yg mirrorless.full frame hasilnya manteb gan? Noisenya aja di bandingkan dslr full frame masih bagusan yg mirrorless

    Cuma lensa mirrorless.full frame ga ada stock

    Kelemahan mirrorless sekaligus kelebihanya ya di viewfinder gan kelemahanya Kalo malem. Kita liat noise di view finder. Tapi Kalo siang kita bisa tau hasilnya. Karena citra digital yg keluar

    Kalo pegangan. Emang gimana yah gan. Mirrorless kalah jauh. Manteban dslr. Tapi ya itu. Kalo traveling. Megang mirrorless bakalan lebih nyaman

    Batrei? Tergantung merek kali yah

    Wkwkwkw

    Kelemahan paling fatal di mirrorless cuma di lensa kok

  2. wuiihhh….
    apa lagi nih…???
    saya yg kirim surel nanya istilah lensa kit mas…hehehe

  3. Mirrorless yg lebih mahal dr DSLR jg banyak. DSLR yg lebih mahal dr Mirrorless jg banyaak.
    Kalo aku sih buat dolan dolan lebih gampang Mirrorless, bisa di pack kecil. Alasan lainny, emang gak bisa make DSLR. Wkwkwkwk

  4. Kamera mirrorless terbaik yg murah …fuji X100 S +/- 11 juta
    Kamera mirrorless terbaik yg cukupan …sony RX1 R +/- 16 juta
    Kamera mirrorless terbaik yg mahal … sony A7 R +/- 25 juta
    ….kalo kamera mirrorless di bawah 7 juta ya jgn berharap dpt kwalitas baik dg performa mumpuni.

  5. DSLR itu soal skill dan gaya…. yang manakah kita sekarang ^_^ Overall, untuk kualitas, inilah yang mendasari meminang D-SLR

  6. saya pake dua duanya . . . Pentak K5 dan Pentax Q . . . yes DSLR lebih sulit, tapi memang lebih asik touch warnanya
    mirrorless . . kecil banget, apalagi Q . . . widih lebih kecil dari pocket kayaknya πŸ˜€

    1. Mantab, bener-bener out of the box…sampai mirrolessnya juga pentax. Hehehee… πŸ˜‰ #Setuju sama kang Haji nich, DSLR emang masih tetap memiliki sesuatu’ tersendiri πŸ˜‰

    1. Sieppp, setuju…hehehee (Mirroless sekarang/yang baru-baru ini pada ada ViewFindernya kok,mas) Cuma ya itu tadi, mau ngincer kamera sebesar pocket, seperti ada rasa gimana gitu…#IMHO πŸ˜‰

      **Siap keTKP πŸ˜‰

  7. baca komentar2 di atas bikin ngakak. oke mas PB, saya pikir mirrorless gak bisa dibandingin sama DSLR. mereka punya peruntukan masing2. kemudahan di mirrorless, sedang DSLR untuk jenjang ke arah profesional. Karena juga kamera DSLR ternyata pengembangannya sudah lama sekali, jadi lensanya pun behamburan.

    Mirroless menawarkan kemudahan, dalam wujudnya, penggunaannya, teknologinya, dan bisa mengurangi biaya beli kaca, kan mirrorless, hehe, jadi murah dikit lah. Hasilnya pun bisa menyamai DSLR kan, atau melebih kalo mau dikembangin secara serius, meski kenyataan yang sekarang DSLR hasilnya selalu bagus. Kan ini soal waktu aja.

    Ini lagi2 saya pikir soal bisnis mas PB. Sepertinya pihak produsen menelurkan konsep mirrorless agar bisa mendapatkan apa yang diinginkan konsumen, yaitu harga murah dan kemudahan, dan hasil mirip DSLR, meski kenyamanan berkurang, karena wujdunya mirip kamera digital biasa, dan kesan profesional juga bener2 lenyap. Nah, kalo kenyataanya konsumen lebih suka DSLR, maka buat apa pihak produsen capek2 mengembangin mirrorless supaya lebih bagus dari pada DSLR sampai sekarang. Jawabannya adalah tetap bisnis, produsen akan tetap mengembangkan sampai konsumen akan kesemsem sama mirrorless dan beralih anggapan bahwa mirrorless sekarang lebih baik dari pada DSLR. πŸ˜‰

  8. Mirrorless itu asal-mulanya kan dikembangkan oleh Olympus lewat seri Olympus PEN. Konsorsium sensor 4/3 antara Olympus-Panasonic kan sebelumnya udah punya banyak kamera DSLR yang ukurannya lebih ramping dari DSLR pada umumnya. Terus untuk meningkatkan daya tarik produknya, dikembangkanlah itu jenis mirrorless. Alhasil, ukurannya jadi lebih ramping, bisa live-view, bisa rekam video juga, dan pada akhirnya orang-orang jadi tertarik.

    Setelah Olympus sukses, ikut-ikutan deh Sony, Canon, dan Nikon bikin jenis mirrorless juga. Intinya sih ini masalah permainan produk pasar aja. Yang dikhawatirkan, ntar DSLR jadi anak tiri nggak nih karena pada asyik berspekulasi sama mirrorless.

    1. Nice info,mas. πŸ™‚
      Kalau memang kejadiannya begitu, semoga saja DSLR turuh harga dan saya orang paling seneng dengan kejadian itu,mas…hehehehee (sering pinjem temen mainan Mirroless, tapi sulit banget nemuin kemistri) heheh… πŸ˜‰

  9. Beberapa kamera mirrorless malah lebih mahal dari pada DSLR. Konon AF dari kamera mirrorless masih kalah joss dari pada DSLR, karena mirrorless pakai kontras, sedangkan DSLR bisa 2, pakai phase dan kontras.

Tinggalkan Komentarnya,kawan!!